Pemanfaatan
Musik dengan Alat Bekas Sebagai Eksplorasi Kreatifitas
Oleh:
Kerjasama Crew
“Bisnis EKA BKJ” dengan “MI Modern SAKTI Tulungagung”
Musik dengan Alat Bekas – Bermusik
memang sangat menyenangkan. Permainan musik sudah banyak digandrungi oleh
kebanyakan orang, bahkan di seluruh dunia. Bermusik menjadi hiburan yang sudah
menjalar dimana-mana. Lantunannya yang syahdu membuat banyak jiwa bergetar.
Apalagi jika temponya cepat, suara jeduk-jeduk itu membuat Kita terasa lebih
bersemangat. Gemuruh suaranya yang terdengung energik membuat orang-orang
berlonjak-lonjak ataupun bergoyang. Sedangkan musik yang berirama slow membuat
Kita tersentuh dan terhanyut suasana. Musik menjadi pendamai tersendiri di saat
sepi maupun ramai.
Bahkan telah dinyatakan oleh para Pakarnya Psikologi bila musik bisa
menjadi terapi. Musik slow klasik tanpa syair dapat digunakan untuk relaxsasi
dan menajamkan kecerdasan otak kanan. Membuat getaran emosi lebih stabil dan
daya ingat maupun fokus yang lebih baik. Duh, ternyata keren ya musik selain
menarik sebagai hiburan juga bisa digunakan untuk terapi.
Bukan hanya itu, keunggulan pemanfaatan musik yang lebih berkah
bila digunakan untuk berdakwah. Membuat berbagai syair yang mendidik dan
dirangkai dalam lagu dengan iringan musik. Terdapat banyak orang mendengarkan
akan tersampaikan syiarnya. Mendapatkan hikmah dari sebuah lagu. Sebagaimana
yang sekarang lagi tren-tren nya, bershalawat dengan diiringi musik. Selain
mendapat pahala karena memuji Rasul, kita juga mendapat nilai hikmah syiar di
dalamnya. Nilai plus nya mendapatkan refreshing dari musik yang ditabuhkan.
Lalu bagaimana bila Anda membayangkan bermusik dengan sebuah pola
kreatifitas yang dimainkan??? Ya, memanfaatkan musik dengan alat bekas.
Bila barang bekas sering kali dianggap sepele dan dialokasikan ke tukang loak.
Kini barang yang sudah tidak terpakai dapat bermanfaat untuk mensyiarkan ajaran
agama dan negara, relaksasi, dan refresing. Hal ini telah dilakukan Santri
Lembaga Permata Hati Ibu Tulungagung yakni TK, RA, dan PAUD. Sebagaimana
dipaparkan dalam Radar Tulungagung Rabu 21 Mei 2008 dengan berita berjudul
“Bermusik dengan Barang Bekas”.
Bermodalkan kaleng bekas, galon air mineral, tutup panci, botol
berkas air mineral dan aneka pernik seragam yang juga dari alat bekas Santri
Lembaga Permata Hati Ibu Tulungagung melancarkan aksinya. Memperingati Hari
Kebangkitan Nasional dengan menampilkan pesona drumb band ala kreatif barang
bekas. Barang-barang tersebut digunakan untuk menyuarakan seruan musik yang
mengandung beribu makna sesuai temanya peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Alat-alat
tersebut difasilitasi oleh pihak lembaga sekolah dalam naungan Yayasan Permata
Hati Ibu Tulungagung baik TK, RA, dan PAUD.
Anak-anak pun terihat begitu bersemangat dan bak pemusik drumb band
profesional. Seolah tidak merasa capek dan melakukannya dengan senang hati.
Memainkan nadanya yang terdengar nyaring. Membuat para penonton kagum dan
bersorak ria. Lengkingan musiknya terasa semakin meriah suasana peringatan
tersebut. Sri Saktiani selaku Ketua Pelaksana pun memaparkan bahwasannya agenda
ini dalam rangka memupuk semangat para Santri melalui pemanfaatan musik dengan alat bekas.
Komentar
Posting Komentar