Musik Barang Bekas Media Dakwah Kreatifitas Santri SAK


Oleh:
Kerjasama Crew “Bisnis EKA BKJ” dengan “MI Modern SAKTI Tulungagung”


Musik Barang Bekas – Era yang semakin modern menuntut manusia hidup dengan berbagai gejolak persaingan. Untuk lolos dari persaingan di zaman sekarang tidak hanya dibutuhkan kepintaran dan pendidikan tinggi. Namun sanggupnya bersaing di dunia yang semakin maju ini, perlu ditopang nilai kreatif dan inovatif agar tidak tergusur oleh waktu. Hal ini menjadikan seseorang tampil beda yang membuat mata ingin memandang dan menginspirasi banyak orang. Apa lagi masyarakat sekarang banyak yang cepat bosan dengan hal monoton. Pasalnya, sesuatu yang umum beredar muncul menjadi tidak menarik lagi karena sudah banyak digunakan pihak lain.
Nah, kreatifitas dan inovasi yang sangat penting di kehidupan postmodern  bisa berbentuk aneka rupa. Salah satunya, kreatifitas dan inovasi dapat diimplementasikan dengan memanfaatkan sesuatu yang dianggap kurang berharga menjadi berguna. Menggunakan barang bekas untuk diubah menjadi suatu yang bermakna. Seperti hal nya telah dilakukan dalam kegiatan MI Modern SAKTI permatahati IBU yakni melakukan festival musik dari barang bekas yang dimainkan para Santri. Agenda yang terselenggara di MI ini bekerjasama dengan Tim Mahasiswa PPL dari STAI Muhamadiyah Tulungagung. Pemaparan agenda ini telah diterbitkan oleh koran Radar Ramadhan dengan berita berjudul “Festival Musik Barang Bekas MI Modern SAKTI” tepat pada hari sabtu 12 september 2009.
Dalam pemaparan berita tersebut disampaikan bahwasannya agenda ini dilakukan dalam rangka memperingati tahun baru Islam dan perpisahan dengan Guru PPL dari STAI Muhamadiyah Tulungagung. Acara ini dilakukan dengan konsep sebuah pawai pentas seni dengan mengangkat brand Festival Musik Barang Bekas (FMBB), ditutup dengan penampilan baca puisi dan seni tari.
Acara yang digelar bertujuan memupuk nilai kreatif, inovatif, dan gemar belajar. Melalui ide-ide unik anak digiring pada pola berfikir yang produktif dengan karya menginspirasi. Festival ini pun dimaksudkan juga mengajarkan anak-anak untuk berdakwah dengan cara yang santai dan menyentuh. Berdakwah menggunakan musik barang bekas dengan lagu-lagu yang mendidik berharap lebih diterima masyarakat. Mengajarkan anak sejak dini dalam memanfaatkan musik ke arah lebih baik yakni menyeru pada yang makruf dan meninggalkan dari kemungkaran.
Pemanfaatan musik barang bekas ini pun akan membantu mengurangi penumpukan sampah dan menjelmakannya menjadi barang yang bernilai guna. Agar kita pun bisa lebih pro aktif dalam memproduksi dan mengurangi konsumerisme. Mental inilah yang ditekankan kepada para Santri sejak kanak-kanak. Agar kelak mereka dewasa menjadi penerus yang solutif dari berbagai persoalan. Pasalnya, orang kreatif inovatif adalah sumbernya solusi dari problematika yang orang awam tidak terpikirkan tetapi mereka menggagasnya.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini