Gelar Manasik Haji Anak Tumbuhkan Sadar Ketakwaan



Gelar Manasik Haji Anak Tumbuhkan Sadar Ketakwaan
Oleh:
Kerjasama Crew “Bisnis EKA BKJ” dengan “MI Modern SAKTI Tulungagung”


Manasik Haji Anak – Haji sebagai rukun Islam yang ke 5 wajib dilakukan umat Islam yang mampu. Mampu disini mengarah pada segi finansial. Meskipun pada kenyataannya yang berangkat haji tidak selalu orang kaya. Namun, orang yang hidup sederhana dengan niat kuat Allah memudahkan jalan berangkat haji.
 Kesadaran berhaji sebagai kewajiban Muslim tentu perlu ditegakkan dalam rangka bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Menjalankan perintah yang Maha Kuasa dengan menteladani Nabi Ibrahim Alaihi Salam. Memberikan penyadaran akan perlunya melakukan haji, tentu perlu dilakukan dalam dunia pendidikan Islam. Pembelajaran seperti ini hendaknya mampu ditanamkan kepada seseorang sejak masih kanak-kanak. Pengajaran ini baik secara keimanan makna melakukan haji maupun tata cara melakukannya. Melalui penerapan pengajaran sejak dini tentu memberikan wawasan dan pengalaman bagi anak, agar kelak dewasa mampu melakukannya dengan tepat. Ketepatan nya baik secara nilai keimanan, kesadaran, maupun tata caranya.
Nah, pengajaran manasik haji inilah ternyata telah dilakukan oleh MI Modern SAKTI permatahati IBU kepada Santrinya yang notabene masih tergolong anak usia dini. Ini sesuai pemaparan dalam berita berjudul “Meneladani Nabi Ibrahim dengan Manasik Haji”. Terbit di koran Radar Tulungagung sabtu 12 november 2010. Berita memaparkan mengenai terselenggaranya kegiatan manasik haji anak yang dilakukan MI tersebut dalam rangka memperingati 10 Dzulhijjah 1432. Peringatan ini sengaja melakukan pembelajaran manasik haji kepada Santri agar mereka mampu mendapat wawasan mengenai pentingnya haji sebagai perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan mengetahui tata caranya berhaji.
Peserta yang mengikuti kegiatan pembelajaran manasik haji tidak hanya Santri MI Modern SAKTI. Namun, juga seluruh Santri di beberapa jenjang yang dalam naungan LPI permatahati IBU oleh kepemimpinan Direktur Sri Saktiani. Sekitar 200 gabungan dari Santri Baby Club, Play Group, TK Islam, dan 25 Santri MI Modern SAKTI lah yang menjadi peserta nya. Dilengkapi pula dengan 25 Sahabat Guru sebagai pendamping.
Mereka mengenakan pakaian yang sesuai dengan identitas manasik haji yakni baju ihram dan kantong kerikil. Kegiatan terselenggara di lokasi MI Modern SAKTI. Dimulai dengan niat haji bersama-sama. Wukuf di Arafah, mabid di Musdalifah, dan melempar jumrah di Mina. Lalu, bersiap menuju ke Kakbah yang terdapat di musholla MI Modern SAKTI dengan berbaris secara rapi. Hingga acara manasik haji ini pada penghujungnya yakni Tahalul sebagai penutup rangkaian acara ibadah haji.
Setelah prosesi manasik haji anak selesai, acara dilanjut dengan melihat penyembelihan hewan kurban yang juga disunnahkan dalam ajaran Islam. Ajaran ini sebagai tanda ketakwaan kepada Allah SWT jika melakukannya. Mengorbankan sesuatu yang kita cintai demi menjalankan perintah-Nya yakni berinfak kepada kaum duafa. Dalam prosesi ini ternyata terdapat Santri yang meneteskan air matanya.
Akhirnya, acarapun pada penghujungnya. Puncak inilah ditutup dengan sebuah kebersamaan yang manis. Kebersamaan menciptakan sebuah hubungan silaturahmi dan kekeluargaan yang juga diajarkan oleh agama Islam. Makan bersama itulah menjadi penutup dari semua acara.



Komentar

Postingan populer dari blog ini